Bug, Debugging, dan Debugger

Baru saja ada seseorang yang bertanya kepada saya mengenai cara mendebug program buatannya. Sebentar saya merasa heran: masak nggak bisa pake debugger? lalu ketika saya mencoba mengingat-ingat, di sebagian besar buku dan kuliah mahasiswa tidak diajarkan mengenai bug yang umum, cara mencari bug, dan cara menggunakan debugger itu sendiri.

Kemampuan mencari bug di program sendiri ini juga menjadi dasar untuk mencari bug security. Kalo kita bisa menemukan kesalahan yang kita buat sendiri, akan lebih mudah untuk mencari kesalahan di program orang lain.

Bug

Bug adalah segala macam cacat dalam program. Bisa saja cacatnya hanya berupa tampilan yang sedikit salah, bisa crash, bisa berupa bug security (harusnya hanya bisa diakses user X, bisa diakses user Y), kadang bug tertentu tidak muncul sampai kasus ekstreem (misalnya jika jumlah user banyak maka akan out of memory karena ada memory leak).

Lanjutkan membaca Bug, Debugging, dan Debugger

Masuk Dunia Software Development

2016-03-07 (6)

Banyak orang yang ingin memasuki dunia software development, dan bertanya ke saya: saya perlu belajar bahasa/teknologi yang mana saat ini? Ada yang sudah kerja di IT lalu ingin masuk software development (ada yang di departemen IT, ada yang jaga warnet, dsb). Ada juga anak SMU yang nanya bahasa dan teknologi apa yang perlu dipelajari duluan, dsb. Di sini saya akan berusaha membahas pendekatan pembelajaran yang mungkin, dan sekilas teknologi yang ada saat ini dan kelemahan/kelebihannya dari sudut pandang pemula.

Lanjutkan membaca Masuk Dunia Software Development

Membuat Bot Telegram

Messenger telegram masih kurang populer di Indonesia, padahal Telegram memiliki banyak kelebihan dibanding messenger lain, misalnya: lebih cepat, bisa diakses via web, sinkronisasi pesan, dsb. Salah satu fitur yang baru diperkenalkan oleh Telegram adalah bot. Bot adalah software yang secara otomatis merespon pesan yang kita berikan.

Setelah saya membuat bot Bot Alkitab, beberapa orang bertanya bagaimana caranya membuat bot. Dengan harapan Telegram jadi lebih populer, saya tuliskan di sini dasar pembuatan bot.

Sebelum membaca Artikel ini, silakan baca dulu artikel dari telegram yang memperkenalkan soal bot, lalu bereksperimen lah dengan bot-bot yang sudah ada, supaya bisa mengerti fitur bot dan interaksi dengan bot:

https://telegram.org/blog/bot-revolution

Mendaftarkan Bot

Sekarang setelah siap membuat bot, langkah pertama adalah mendaftarkan nama bot kita. Ini dilakukan dengan menggunakan BotFather.

Perintah yang perlu digunakan adalah /newbot. Perlu diperhatikan bahwa semua bot harus memiliki akhiran “Bot”. Setelah selesai, kita akan mendapatkan token, semacam ini: 123456:ABC-DEF1234ghIkl-zyx57W2v1u123ew11. Token ini tidak boleh disebar (karena orang lain bisa mengambil alih bot Anda).

botfather
Lanjutkan membaca Membuat Bot Telegram

Programming dan Penetration Testing

Pentest adalah kegiatan menyerang sistem komputer untuk mencari kelemahan security, atau dari Wikipedia:

A penetration test, or the short form pentest, is an attack on a computer system with the intention of finding security weaknesses, potentially gaining access to it, its functionality and data.

Pentesting dilakukan atas permintaan client, jadi bukan hacking ke sembarang website. Contoh sederhana pentesting seperti ini: coba jebol website perusahaan kami, apakah ada bug securitinya? atau: coba pergi ke lobi atau tempat parkir perusahaan kami, apakah ada WIFI terbuka, apakah dari situ bisa masuk ke sistem internal perusahaan kami?. Kami punya app mobile, apakah bisa “dijebol” (misalnya apakah kita bisa membuat request ke server supaya memberikan data user lain).

Screenshot_2014-11-27-18-19-36

Karena ini blog mengenai programming, saya tidak akan membahas banyak mengenai pentesting, hanya ingin menunjukkan betapa keahlian programming bisa sangat berguna untuk pentesting. Dari contoh yang saya sebutkan di atas, scope dari pentesting bisa sangat banyak, mulai dari yang on site: datang dan mengecek kabel, wireless network, dsb, sampai ke level network dan aplikasi (baik web, desktop, mobile). Saya hanya ingin membahas aspek programming, untuk mendorong peminat bidang security agar mau belajar programming.

Lanjutkan membaca Programming dan Penetration Testing

Menjual Aplikasi di Appstore

Dulu waktu saya masih kuliah, menjual aplikasi tidaklah semudah sekarang. Waktu saya kuliah, pemrograman mobile masih cukup baru. Menjual aplikasi baik desktop maupun mobile juga tidak mudah (sekarang berbagai metode pembayaran sudah tersedia). Biasanya yang saya kerjakan adalah mencari proyek.

playstore

Saya punya saran bagi mahasiswa yang saat ini masih kuliah: cobalah membuat aplikasi, minimal satu dan menjualnya di sebuah application store. Mengapa saya menyarankan orang menjual aplikasi di sana? Tujuan utamanya adalah untuk belajar. Menurut saya ada banyak sekali yang bisa dipelajari dari menjual aplikasi di app store. Pelajaran ini bukan cuma dari sisi programming, tapi keseluruhan software development lifecycle.

Lanjutkan membaca Menjual Aplikasi di Appstore

Mengajarkan pemrograman pada anak-anak

Anak saya yang sekarang ini usianya 4 tahun sudah mulai saya ajari memprogram dengan tutorial dari code.org. Mulanya anak saya iseng meminjam laptop saya, dan dia bermain-main, katanya dia sedang “mrogram”, jadi ternyata dia mau “play pretend” jadi programmer. Karena code.org menyediakan pelajaran untuk usia 4+, saya perkenalkan dia pada situs tersebut, dan dia sangat menyukainya.

IMG_0635

Mungkin sebagian dari Anda bertanya-tanya: ngapain sih anak-anak diajari programming? Apa gunanya? kenapa nggak diajarin nanti aja? Nanti jadi orang yang lebih dekat dengan mesin daripada manusia lain?

Lanjutkan membaca Mengajarkan pemrograman pada anak-anak

Untuk mereka yang putus asa mau jadi programmer

Sudah beberapa kali saya temukan di berbagai forum dan mailing list, orang-orang yang bertanya: kenapa program saya ini tidak jalan, dan kemudian mereka mempaste source code mereka. Biasanya saya akan menemukan kesalahan-kesalahan super fatal, mulai dari:

  1. Salah syntax
  2. Salah besar-kecil huruf di bahasa yang case sensitive (misalnya C)
  3. Salah logika

Saya bisa memahami bahwa orang-orang ini mungkin:

  1. Salah memilih jurusan Informatika/Ilmu komputer, atau
  2. Terpaksa mengambil kuliah pemrograman karena ini mata kuliah wajib meski jurusannya tidak langsung berhubungan dengan pemrograman
20160409_113910 (1)

Untuk orang-orang dalam kategori pertama: sudah saatnya Anda memperbaiki cara belajar Anda, atau segeralah pindah jurusan. Jika Anda kesulitan mencari kerja karena Anda tidak bisa memprogram, itu murni kesalahan Anda.

Lanjutkan membaca Untuk mereka yang putus asa mau jadi programmer

Single Board Computer dan Single Board Microcontroller

Belajar embedded system merupakan cara yang baik untuk lebih mengenal arsitektur komputer. Di PC/Tablet/Smartphone, ada begitu banyak “layer” yang mempersulit pemahaman kita tentang hardware, tapi di embedded system, kita bisa langsung berinteraksi dengan hardware, bahkan tanpa menggunakan sistem operasi sama sekali.

Saat ini ada dua jalur populer untuk belajar embedded system: menggunakan single board computer (misalnya: Raspberry Pi, BeagleBoard, BeagleBone Black, Cubie Board, RadXa, dsb), atau menggunakan single board microcontroller (misalnya: berbagai versi Arduino, Parallax Propeller, LaunchPad MSP430, dsb).  Singkatan SBC untuk single board computer sudah lazim digunakan, tapi single board microcontroller  biasanya tidak disingkat, tapi supaya artikel ini ringkas, akan saya singkat saja sebagai SBM.

Perlu diperhatikan bahwa saya menekankan pada kata populer, Anda tidak harus menggunakan SBM atau SBC untuk belajar embedded system, tapi keduanya akan membuat proses belajar menjadi lebih mudah.

Banyak pemula merasa bingung memilih dan membedakan fungsi keduanya. Jika Anda melihat berbagai proyek elektronik di Internet, sepertinya fungsi dan kemampuan keduanya hampir sama.   Untuk lebih jelasnya, saya akan membahas keduanya.

Lanjutkan membaca Single Board Computer dan Single Board Microcontroller

Safari Books Online + Review Buku

Saya sekedar mau sharing layanan Safari Books Online (ini saya nggak dibayar, nggak dapet referal atau apapun). Layanan ini semacam perpustakaan di mana kita bisa meminjam buku selama menjadi member.

Paket termurahnya 9.99 USD/bulan, kita mendapatkan 5 slot buku yang bisa kita baca penuh. Setelah memasukkan sebuah buku ke dalam sebuah slot, bukunya hanya bisa dikeluarkan 30 hari kemudian. Kita bisa membaca bukunya offline menggunakan aplikasi yang mereka sediakan (untuk iOS/Android/BlackBerry). Mereka juga menyediakan trial 15 hari (tapi kita harus memberikan nomor kartu kredit).

Bagi sebagian orang, layanan ini tidak cocok, karena mereka ingin terus memiliki satu buku untuk dibaca ulang, tapi bagi saya yang jarang membaca ulang sebuah buku (kalau ada bagian penting, bisa saya copy paste), layanan ini sangat cocok.

Kenapa saya mau sharing hal tersebut? Harga sebuah buku asli sangat mahal, bahkan versi ebooknya sekalipun. Contohnya buku SDN: Software Defined Network harganya 47.99 (menurut kurs saat ini: lebih dari 500 ribu rupiah). Buku tersebut bisa dibaca sebagai satu slot dalam pakt 9.99 USD per bulan. Saya ingin hidup legal, tapi juga belum mampu membeli segala sesuatu yang saya inginkan.

Lanjutkan membaca Safari Books Online + Review Buku

Jangan Fanatik Teknologi Tertentu

Setiap waktu, selalu ada orang yang fanatik menggunakan teknologi tertentu untuk menyelesaikan semua masalah. Karena ini blog “Cinta Programming”, pembahasannya tentunya adalah teknologi pemrograman. Lebih spesifiknya lagi: bahasa tertentu. Sekarang ini aplikasi web sedang sangat populer, dan orang-orang pun ingin memanfaatkan 100% teknologi HTML dan JavaScript untuk melakukan semua hal. Bahkan bukan cuma aplikasi web, tapi aplikasi desktop dan mobile.

Screenshot_2016-06-07-19-19-09

Saya hanya ingin menunjukkan bahwa kadang tidak semuanya bisa dilakukan oleh satu teknologi seratus persen. Seperti Anda lihat di posting-posting sebelumnya, saya sudah membuat beberapa aplikasi dengan HTML5 (dan bahkan sudah ada yang saya jual), tapi meski demikian saya masih sering “gemes” dengan orang yang terpaku pada HTML dan JS dan menganggap itu teknologi terbaik untuk semua hal (termasuk juga aplikasi mobile).

Lanjutkan membaca Jangan Fanatik Teknologi Tertentu