Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel Hello, World! sebelumnya yang akan memperkenalkan calling convention pada arsitektur AMD64, ARM64 dan RISCV64. Program assembly pada artikel sebelumnya sangat sederhana: tidak ada percabangan, tidak ada pemanggilan fungsi, hanya memakai syscall. Kali ini saya ingin membahas mengenai: pembuatan fungsi, percabangan, dan pemanggilan fungsi.
Calling Convention
Jika kita membuat seluruh program sendiri, tidak memanggil fungsi apapun yang lain, maka kita punya kebebasan memakai register manapun juga untuk kebutuhkan apapun. Misalnya kita ingin memanggil fungsi, parameter pertama bisa di register r0
, parameter kedua di r1
, dst. Atau terserah kalau mau mulai dari r5
juga boleh.
Tapi ketika kita ingin memakai library atau kode orang lain, maka kita perlu memiliki semacam standard/konvensi agar berbagai program bisa berinteroperasi. Istilah untuk ini adalah calling convention, sebuah calling convention biasanya menyatakan:
- Bagaimana passing parameter, register mana yang dipakai (atau apakah langsung dipassing menggunakan stack)
- Di register mana hasil kembalian fungsinya
- Register-register mana saja yang boleh diubah di dalam subrutin/fungsi (scratch registers), atau disebut juga caller saved registers
- Register-register mana saja yang harus disimpan (must be preserved) dalam subrutin/fungsi, atau callee saved registers
Untuk register yang harus disimpan, maksudnya: ketika keluar dari subrutin, maka nilai register tersebut harus sama dengan ketika masuk. Artinya kita boleh saja mengubah register tersebut di dalam fungsi, asalkan kita simpan dulu, entah di stack atau di tempat lain, dan sebelum kembali (return), nilai registernya dikembalikan lagi.
Lanjutkan membaca Calling convention pada AMD64, ARM64, dan RISCV64