Catatan pengalaman development webworks untuk PlayBook

Sudah lama tidak posting dan belum semangat meneruskan tutorial manipulasi bit. Jadi untuk kali ini, saya akan cerita mengenai oprekan saya saat ini: memprogram playbook dengan webworkd (html5/javascript).

Saya ingat waktu pertama kali memprogram dalam bahasa BASIC, hal yang terpikir oleh saya adalah FUN. Menyenangkan sekali memprogram dengan BASIC, tidak perlu persiapan apa-apa, bisa langsung memprogram dan menjalankan programnya. Sekarang ini setiap kali memprogram sesuatu yang baru, rasanya ribet sekali, misalnya untuk memprogram Webworks Playbook: SDK harus diinstall (yang butuh AdobeAir SDK), signing key perlu disiapkan (walau cuma perlu sekali), Path perlu diset (supaya tidak perlu mengetik panjang), perlu tahu IP device, perlu mengaktifkan development mode, mengeset password, dsb. Walaupun cukup rumit, tapi sebenarnya webworks ini masih lebih sederhana dibandingkan aplikasi Adobe Air yang saya buat untuk playbook (LocalBar) yang memakai native extension dalam C++.

Untungnya setelah melewati semua langkah-langkah tersebut, sekarang saya bisa memprogram webworks dengan cukup nyaman. Bahkan ternyata setelah mengetahui langkah-langkahnya, itu bisa diulangi dengan cepat. Ketika saya sedang berlibur seperti ini, saya bisa mensetup development environment di pc adik saya dengan sangat cepat.

Memprogram dengan webworks ini cukup “fun”. Saya cuma perlu membuat file HTML dan Javascript, lalu saya test di komputer dengan Google Chrome. Library seperti jquery juga bisa saya gunakan.

Di PC development bisa dilakukan dengan cepat. Setelah semua algoritma selesai, halaman html yang sama tinggal dibuka dengan menggunakan browser playbook.
Browser playbook memiliki “Web Inspector” yang memungkinkan kita mendebug JavaScript di browser playbook menggunakan *browser* di desktop kita (ya benar, debuggernya diakses via *browser*).

Setelah itu saya bisa mensetup app “kosong” yang jika dibuka akan mengambil konten dari URL yang disediakan. Dengan cara ini, jika ada perubahan kode maka tidak perlu mempackage ulang file bar. Aplikasi juga bisa di debug tanpa tool khusus.

Baru setelah semua selesai, saya mempackage semua file menjadi sebuah file bar dan siap dikirimkan ke appworld.

Secara umum, development dengan webworks ini sangat mudah dan fun. Selain bagian packaging, semua development dan debugging bisa dilakukan dengan editor teks biasa dan web browser.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *