Cinta

Menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI):

cin·ta a 1 suka sekali; sayang benar 2 kasih sekali; terpikat

Cinta pertama saya adalah pada programming. Sebelum saya jatuh cinta pada seorang gadis, saya sudah lebih dulu jatuh cinta pada programming. Mungkin sebagian akan berpikir bahwa cinta pada programming adalah hal yang aneh, tapi banyak orang di dunia ini yang sangat cinta pada bidangnya. Kadang sulit mengerti kecintaan seseorang pada sesuatu jika Anda belum melihatnya sendiri. Saya mungkin tidak akan bisa mengerti mengapa Paul Erdős sangat menyukai matematika (The Man Who Loved Only Numbers) jika saya tidak bekerja dengan seorang professor matematika yang sangat menyukai bidangnya.

Saya suka memprogram, karena dalam banyak hal itu lebih mudah dilakukan daripada keahlian lain. Belajar piano butuh waktu bertahun-tahun, tapi memprogram midi synthetizer tidak butuh waktu lama. Belajar kode morse akan butuh beberapa minggu, tapi membuat program untuk menerjemahkan kode morse dapat dilakukan dalam waktu singkat. Membuat jam mekanik akan butuh waktu lama, tapi membuat jam digital di layar komputer hanya butuh waktu yang sangat singkat.

Memprogram merupakan gabungan dari science (karena kita harus memahami algoritma), engineering (terutama ketika membuat program yang besar), dan seni. Membuat program bisa disamakan dengan banyak hal. Membuat program itu seperti menghasilkan suatu karya seni, seperti membuat lukisan atau puisi, atau lagu. Memprogram itu seperti merancang sebuah gedung, atau pesawat. Membuat program itu seperti menyelesaikan sebuah teka-teki, seperti menyelesaikan sudoku, mengisi teka teki silang, atau menyelesaikan rubik. Memprogram merupakan gabungan dari semuanya itu.

Memprogram juga tidak butuh biaya besar. Komputer bisa didapatkan dengan biaya yang sangat murah. Meskipun komputer bisa membantu untuk memprogram,  tidak dibutuhkan komputer untuk mulai memprogram. Saya belajar assembly di atas kertas dengan tutorial dari sebuah tabloid ketika saya masih di bangku sekolah menengah. Ketika saya mengambil  pelajaran pemrograman di ITB,  para mahasiswa diharapkan dapat memprogram di atas kertas. Ujian pemrograman pun memakai kertas (selain ujian praktik di lab).

Sebuah program bisa berguna bagi banyak orang. Sebuah program bisa menghasilkan uang. Sebuah program juga bisa merusak komputer, atau melakukan hal apapun yang kita inginkan. Dalam level tertentu, memprogram itu seperti bermain tuhan. Memprogram juga akan membuat kita tertarik pada banyak hal (misalnya aneka pertanyaan filosofis mengenai determinisme, aneka pembuktian matematis, dll).

Jika Anda juga memiliki kecintaan yang sama terhadap programming, Anda bisa menuliskannya di komentar. Jika Anda tertarik untuk menulis banyak mengenai programming, Anda juga bisa meminta dibuatkan domain namaanda.cintaprogramming.com (misalnya http://yohanes.cintaprogramming.com).

5 komentar pada “Cinta”

  1. Saya salut terhadap tulisan Anda,jadi terharu…hehe…beneran…
    Saya juga suka programming tapi karya masih minim sekali…
    Saya tunggu tulisan2 Anda berikutnya…thanks for sharing…
    PS:
    Kalau mau minta subdomain gimana prosedurnya?

  2. Saya pertama jatuh cinta sama programming pas SMP, ada mata pelajaran komputer dan kita diajarin pemrograman QBasic…rasanya menyenangkan sekali waktu itu, hahaha. Cuma sayang saya gak punya komputer waktu itu, jadi gak bisa banyak praktek n latihan, sedih sekali :'(.
    Kemudian berlanjut sampai di bangku kuliah saya ambil teknik informatika, dan menyenangkan sekali rasanya. Sekarang jadi programmer banyak bergelut dengan coding, hehe.
    Pengen sekali seperti pak Yohanes yang punya ilmu segitu tinggi dan bisa menunjukkannya pada dunia 🙂 .Tapi saya selalu merasa ilmu saya masih kurang…harus terus belajar, hehehe.

  3. Saya juga belum merasa hebat, dan masih banyak belajar kok.
    Misalnya baru-baru iniwaktu saya menulis driver network untuk freeBSD, saya masih sering merasa diri saya “bodoh”, karena mendapat banyak kritik. Tapi asalkan mau terus belajar pasti bisa.

  4. Saya suka memprogram, karena dalam banyak hal itu lebih mudah dilakukan daripada keahlian lain.

    Setuju dengan kalimat di atas, pemrograman itu lebih mudah prakteknya dibanding fisika dan kimia 😀
    Saya tidak terlalu mencintai pemrograman seperti Pak Yohanes, tetapi saya suka membuat program (emang beda yah? 😀 )
    Saya membedakan antara pemrograman sebagai pekerjaan dan sebagai hobi… Dalam pekerjaan kita membuat program untuk orang lain, sedangkan sebagai hobi kita membuat suatu program karena itu memang keinginan kita..

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *